Hari Ini

Ooparts : Figurin dari Acambaro, antara hoax dan otentik

Update 17 August 2010 at 10:59. Dalam topik Artefak,Kontroversi

Sebuah Oopart (Out Of Place Artifact) adalah istilah yang diterapkan untuk puluhan benda prasejarah yang ditemukan di seluruh dunia yang memiliki level teknologi dan kemampuan bertentangan dengan masa dan budaya pada saat itu, hal ini ditentukan berdasarkan fisik, kimia dan geologikal.

Figur-figur dari Acambaro adalah patung-patung kecil yang terbuat dari keramik yang diduga ditemukan di Acambaro, Guanajuato, Meksiko. Figur itu ditemukan oleh Waldemar Julsrud, seorang imigran dari Jerman sekaligus seorang pedagang pada Juli 1944 ketika Julsrud sedang menunggang kudanya di area Acambaro. Lalu akhirnya Julsrud menyewa beberapa petani lokal untuk menggali dan menemukan figur-figur yang lain dan membayarnya pada setiap figur yang ditemukan. Jumlah keseluruhan figur yang ditemukan mencapai lebih dari 32.000

Di antara figur-figur itu terdapat figur representasi manusia Mesir, Sumeria, Kaukasia, dll; dinosaurus, hewan-hewan bahkan hewan yang sekarang telah punah. Figurin Acambaro disebut sebagai Out of Place Artifact karena jelas figur-figur itu buatan manusia dan menggambarkan berbagai spesies dinosaurus di tempat-tempat terpisah di seluruh dunia dan sejarah berbicara kalau manusia tidak hidup pada zaman dinosaurus. Jika artefak ini asli, maka ini bisa dijadikan bukti kredibel mengenai manusia yang hidup berdampingan dengan dinosaurus, yang akan merusak teori Evolusi Darwin tentu saja.

Upaya-upaya telah dilakukan, salah satunya dengan menentukan penanggalan Thermoluminescence (TL) yang gunanya untuk mengetahui dari masa abad keberapa artefak ini dan umurnya. Seorang pria bernama Don Patton mengklaim bahwa dia menemukan pancaran radiokarbon yang menunjuk pada waktu 6500 hingga 1500 tahun yang lalu. Namun ada kejanggalan disini, bila artefak-artefak ini benar berusia setua itu seharusnya telah rusak paling tidak tergores oleh tanah berbatu sebaliknya artefak ini ditemukan dalam kondisi yang sempurna tanpa cacat bahkan bekas tanah yang seharusnya menempel pada sela-sela artefak pun TIDAK ADA. Sampai saat ini belum ada arkeolog maupun paleontologis menganggap penemuan ini sebagai artefak otentik dengan penjelasan yang dapat diterima semua orang.

Arkeolog Charles C. Di Peso, yang bekerja untuk Amerind Foundation, sebuah organisasi antropologi yang didedikasikan untuk melestarikan budaya asli Amerika. Charles telah mengamati figur-figur tersebut dan menyatakan bahwa figur tersebut tidak otentik melainkan sebuah karya yang diproduksi oleh petani lokal. Dia menyatakan bahwa artefak ini palsu, karena tidak terlihat di permukaannya tanda-tanda memiliki usia 1000 tahun lebih, tidak ada kotoran yang masuk kedalam celah-celah artefak itu, tidak ada permukaan yang tergores, meskipun beberapa ada figur yang rusak dan patah namun tidak ada bagian yang hilang. Lalu, dalam stratigafi menunjukkan bahwa artefak ini ditempatkan pada lubang yang baru digali, lalu diisi dengan campuran lapisan-lapisan tanah kembali.

Namun Julsrud pun mendapatkan pendukung keasliannya artefaknya. Seperti Charles Hapgood, seorang pelopor toeri pergeseran tiang atau pole shift theory dan Earle Stanley Gardner, seorang penulis novel dan pencipta karakter Perry Mason dengan pendapatnya bahwa figur sebanyak 32.000 buah yang berukuran mini dengan detail tidak mungkin diproduksi oleh satu orang bahkan sekelompok orang.

Berikut adalah perbandingan antara penggambaran dinosaurus modern dengan figur Acambaro.

Ankylosaurus V. modern
Apatosaurus V. modern







Ankylosaurus V. Acambaro
Apatosaurus V. Acambaro





Hal yang paling bisa membuktikan bahwa artefak ini palsu adalah Julsrud membayar petani lokal untuk setiap figur yang ditemukan. Bukankah hal ini bisa menimbulkan motif bagi petani untuk menciptakan figur-figur karya mereka sendiri dan akhirnya Julsrud membayar mereka untuk sebuah artefak palsu. Bukti lainnya adalah ditemukannya pupuk kandang dan sidik jari di dalam tanah, selain itu terdapat tanah hitam yang seharusnya berada di lapisan tanah lain namun ditemukan di lapisan tanah merah. Anehnya lagi artefak ditemukan dalam keadaan sempurna, padahal artefak berupa gerabah biasanya ditemukan sebagai fragmen pecahan.


Bahkan bila artefak ini benar berumur 6500 tahun sekalipun tidak bisa membuktikan bahwa manusia telah hidup berdampingan dengan dinosaurus yang eksis berjuta-juta tahun sebelum kita lahir.

Kontroversi terus bergulir, penjelasan mengenai Charles C. Di Peso sangat meyakinkan, ia menjelaskan bagaimana figur-figur itu dibuat hingga struktur tanah tempat figur itu ditemukan dan berkesimpulan artefak itu HOAX. Namun apakah penanggalan Thermoluminescence yang menunjukkan angka 6500 hingga 1500 tahun yang lalu usia artefak itu tidak dapat membuktikan bahwa artefak berupa figur-figur itu sebuah artefak OTENTIK. Dari Hoax dan Otentik semua memiliki keyakinan dan bukti masing-masing.

*Published & Copyright by Memories


(theepochtimes, Wikipedia, toptenz.net)